Penulis: Azhari Roif

(Suasana bundaran ITS pada tanggal 23 Mei 2020 pukul 4 sore, sumber: dokumen pribadi)

SURABAYA - Pasar takjil bundaran ITS harus ditiadakan selama bulan Ramadan 2020. Pasar yang terletak di sekitar area bundaran dan dekat pintu masuk utama ITS ini terpaksa ditiadakan sebagai imbas dari peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan oleh Gubernur Jawa Timur sejak 28 April 2020. 

Dikutip dari kumparan.com, Ir. Mas Agus Mardyanto, M.E., Ph.D. selaku Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana Prasarana ITS, mengatakan pihaknya akan meminta bantuan kepada Satpol PP Pemkot Surabaya dan Polsek Sukolilo untuk mengawasi area yang selalu dipadati masyarakat tersebut.

(Banner larangan, sumber: kumparan.com)

Hal serupa dikatakan oleh Naufal, salah satu mahasiswa di ITS, mengungkapkan bahwa pasar ini menjadi ikonik karena kemunculannya yang hanya ada di bulan Ramadan sehingga selalu padat akan pengunjung. Selain itu, pasar ini sering dipadati pembeli karena banyaknya varian makanan yang dijual seperti telur gulung, pentol, gado-gado, nasi kebuli, dan masih banyak lagi. Dari segi harga pun relatif terjangkau yaitu sekitar Rp. 2000 hingga Rp. 30.000.

Jika ingin mengunjungi pasar ini di Ramadan yang akan datang, mahasiswa tersebut menyarankan untuk datang jauh sebelum waktu buka puasa tiba, membawa barang seperlunya, dan menanyakan harga terlebih dahulu sebelum membeli, “Soalnya kadang ada makanan yang tidak sebanding dengan harganya,” imbuh Naufal.

Pengunjung dari pasar ini memang kebanyakan mahasiswa sekitar. Selain karena harga takjil yang terjangkau, mereka juga bisa merencanakan untuk berbuka puasa di tempat. Biasanya akan ada yang menggelar tikar untuk dipakai bersama – sama, sehingga menjadi pilihan warga sekitar untuk membeli makanan saat berbuka. (AR/WARTA KARSA)