Penulis: Virnanda Fahmi Alawy

(sumber : dokumen pribadi narasumber)

SURABAYA - Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung memiliki dampak tersendiri bagi bidang akademis, salah satunya dunia perkuliahan. Perubahan cara belajar yang semula dilakukan secara tatap muka, kini hanya bisa dilakukan via daring. Hal ini tentu saja berdampak bagi mahasiswa akhir yang sedang menjalani sidang, baik itu seminar proporsal maupun skripsi. Rafiul Anwar atau biasa dipanggil Rafi, salah satunya. 

Mahasiswa S1 Manajemen, Kampus STIE Perbanas Surabaya tingkat akhir ini mengaku cukup sedih karena harus melakukan seminar proposal secara online. Ia menjalani sidang pada Senin, 4 mei 2020 secara daring. 

Ia mengaku prosesi sidang via daring tidak ada perbedaan seperti sidang-sidang pada umumnya di kampus, “Nggak ada perbedaan banyak sih. Sidang hanya memakan waktu kurang lebih satu jam. Alhamdulillah, lancar,” ungkapnya dihubungi via chat.

Awalnya mahasiswa diminta untuk mempresentasikan hasil proporsalnya, lalu dosen penguji mengajukan beberapa pertanyaan dan dilanjut dengan masukan serta evaluasi. 
Mengenai sidang via daring ia mengungkapkan bahwa pelaksanaannya cukup efektif dengan memanfaatkan media teknologi yang ada, namun ia merasa kurang berkesan karena tidak lengkap rasanya jika tidak berhadapan dengan dosen penguji secara langsung.

“Yah, kurang greget sih. Tidak bisa ketemu langsung dengan dosen penguji dan setelahnya foto bersama teman-teman. Padahal dari dulu impiannya, setelah sidang adalah foto bersama teman-teman,” ungkapnya.

Dampak dari pandemi Covid-19 sendiri juga dirasakan oleh Rafi dan cukup berpengaruh terhadap kegiatannya sehari-hari. Menyikapi hal ini ia menjelaskan bahwa selama pandemi, ia kesusahan untuk pergi kemana saja seperti sebelum adanya virus Corona ini, dan juga kegiatan ekonomi yang dilakukan menjadi berkurang.
“Harapannya semoga pandemi ini segera cepat selesai dan masyarakat dapat hidup normal kembali seperti sedia kala,” tuturnya menutup wawancara. (VFA/WARTA KARSA)