Penulis : Virnanda Fahmi Alawy dan Nimas Safira W.W.

(Sumber: : dokumentasi panitia Anesthesia)

SURABAYA – Pemerintah Indonesia telah menetapkan status darurat Corona. Kebijakan ini membuat seluruh kegiatan yang melibatkan massa terpaksa ditunda atau lebih parah lagi dibatalkan, hal tersebut diangggap sebagai upaya terbaik untuk menekan laju penyebaran Corona secara massal.
Malam Konser Puncak Dekan Cup Unair 2020 salah satu yang terimbas, rangkaian acara Dekan Cup Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang seharusnya diakhiri dengan konser bernama “Anesthesia” (Airlangga Medical Night Fest and Dekan Cup Closing Ceremonial) pada Jumat, 3 april 2020 terpaksa harus ditunda.

Melalui seluruh akun media sosialnya, seperti OA Line FKUNAIRDEKANCUP ‘20, panitia mengumumkan penundaan acara dan penghentian penjualan tiket karena pandemi virus Corona. Padahal tiket yang telah terjual di khalayak umum hampir mencapai 3000 tiket.


(Sumber : OA Line FKUNAIRDEKANCUP’20)

Menurut Tata, salah satu panitia penyelenggara, setelah melakukan pengumuman melalui media sosial, respon yang didapat dari pembeli tiket kebanyakan menanyakan apakah ada sistem refund dan tanggal pengganti acara. Tata sendiri mengaku dari pihak panitia belum bisa memastikan kapan acara tersebut akan diselenggarakan,

“Belum tahu tanggal berapanya (tanggal pengganti acara Anesthesia). Kemarin ketua acara sudah bertanya hal ini ke dekan, tetapi beliau belum memberi keputusan. Jadi tunggu saja, ya.” ujarnya.
Mengenai respon panitia tentang virus Corona yang mengakibatkan penundaan acara, Tata mengungkapkan rasa kekecewaannya, “Sebenarnya kecewa banget karena panitia sudah menyiapkannya sejak tahun lalu, apalagi ini event tahunan yang selalu ditunggu-tunggu, tetapi justru ada masalah yang tidak terduga”. 

Mengenai kelebihan dan kekurangan penundaan acara, Tata mengungkapkan, “Tetapi mau bagaimana lagi? Corona merupakan permasalahan nasional yang harus segera ditangani. Jadi saya pribadi setuju dengan penundaan acara ini, kelebihannya sih memudahkan pemerintah menanggulangi kasus virus Corona dan juga tentu akan mengurangi angka kasus positif di Surabaya, apalagi kita tahu Surabaya sendiri sudah termasuk red zone, kan? Dari data yang saya baca, Surabaya sudah ada 31 orang yang positif (24/2) dan bisa terus bertambah, jadi sangat tidak mungkin membuat acara di suasana seperti ini.” 

Ia menambahkan, “Sedangkan kekurangannya adalah kesusahan menghubungi klien yang sudah membeli tiket tetapi tidak tahu pengumuman penundaan, atau kesulitan menjawab klien yang bertanya mekanisme refund tiket.”

“Dan juga, panitia tidak bisa menerima refund dari vendor dan gueststar yang sudah diberi uang muka, jadi kalau misalnya acara dibatalkan kami terpaksa harus terima rugi.” imbuhnya.
Tata berharap agar pandemi virus Corona segera berakhir dan konser Anesthesia dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun walau akan mengalami perubahan jadwal. Ia juga berharap agar semua orang memahami betul pentingnya social distancing sebagai upaya pencegahan penularan virus Corona. (VFA & Nam/SAYAT)