Penulis: Nimas Safira W. W.

(Gambar : http://fisip.unair.ac.id/)

SURABAYA - Kementerian Pengembangan Organisasi (KPO) BEM FISIP UNAIR sebagai panitia penyelenggara ospek mahasiswa baru, mengaku tahun ini lebih berat tantangannya akibat pandemi Corona. Meskipun fakultas telah memberikan kewenangan penuh pada BEM FISIP UNAIR untuk merancang acara, namun ospek yang dijuluki UFO (United FISIP Orientantion) ini sampai sekarang belum jelas bagaimana nasibnya.

Diwawancarai melalui telepon pada Selasa (9/06/2020), Bryan Doven, Staf KPO BEM FISIP UNAIR, mengaku semua keputusan ada tidaknya UFO berada di tangan fakultas, “Saat ini kita (KPO) sedang merancang beberapa plan yang akan dipresentasikan pada pihak fakultas agar mereka punya gambaran seperti apa sistem pelaksanaan UFO, memungkinkan atau tidak jika dilaksanakan seperti biasa. Baru kalau rancangan ini disetujui, KPO akan lanjut eksekusi.”

Bryan sendiri mengungkapkan beberapa plan yang dirancang KPO terkait UFO juga belum pasti, “Sebenarnya sebelum pandemi Corona merebak, kita sudah merancang konsep UFO yang hampir sama seperti tahun lalu, secara tatap muka. Namun, tentu saja sekarang kita harus merancang ulang semua konsep. Termasuk mempersiapkan beberapa kemungkinan, seperti ospek diundur atau diganti sistem daring.”

Ia menambahkan, “Ospek Mahasiswa Baru FISIP harus dipikir matang-matang, karena membawa nama baik fakultas dan Universitas Airlangga. Jadi kita hati-hati dalam mengambil keputusan.” 

Sementara UFO sendiri dianggap sangat penting diadakan sebagai sarana mahasiswa baru mengenal seluk beluk FISIP UNAIR, mulai dari BEM, HIMA, BSO, sampai fasilitas di FISIP. Ada hal menarik dan ikonik dalam UFO FISIP yang sudah menjadi tradisi tahunan, yakni simulasi manajemen aksi, konsepnya seperti demo menyuarakan pendapat dengan manajemen yang baik. Dalam aksi ini ada yang berperan sebagai pemerintah dan pendemo, sehingga konsepnya benar-benar disamakan dengan aksi demo nyata. Tujuannya agar mahasiswa baru mempunyai keberanian untuk menyuarakan pendapat dengan benar dan bijak.

(Gambar : http://news.unair.ac.id/)

Hal itulah yang sangat disayangkan Bryan karena ada kemungkinan mahasiswa baru tahun ini tidak bisa merasakan euforia simulasi manajemen aksi seperti tahun-tahun sebelumnya, “Kasihan adik-adik. Namun, mau bagaimana lagi? Kita juga tidak bisa memaksakan keadaan. Doakan saja yang terbaik,” tuturnya.

Saat ditanya apakah ada kemungkinan UFO akan diundur, Bryan menjawab, “Kita lihat saja nanti, semua ada di tangan pihak fakultas memberi izin atau tidak, meskipun dalam keputusan rektor terbaru PKKMB dilaksanakan awal September,” Jelasnya.

Ia juga menambahkan ada alternatif lain jika UFO tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka, misalnya dengan mengadakan webinar yang menghadirkan dosen-dosen, BEM, HIMA, BSO, dsb sebagai pembicara, “Semua sudah dipikirkan, rencananya KPO juga akan memberikan booklet seputar FISIP pada mahasiswa baru tetap mengenal bagaimana kehidupan kampus.” 

Bryan berharap agar pandemi ini segera berakhir dan kehidupan dapat berjalan normal seperti sedia kala, setidaknya UFO dapat dilaksanakan secara tatap muka. (Nam/WARTA KARSA)