Penulis: Nabila Khoirun Nisa K.

(Poster  UNAIR subsidi kuota internet dan himbauan pengisian survey, sumber : news.unair.ac.id)

SURABAYA - Kabar gembira bagi mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR).  Pasalnya setelah berlangsung kuliah sistem daring selama pandemi Covid-19 disebut memberatkan karena besarnya penggunaan kuota internet, pihak rektorat akhirnya memberikan subsidi hingga 15 GB kepada para mahasiswa, mulai April 2020.

Dalam penyaluran kuota internet, tiap provider memiliki kebijakan yang berbeda, seperti kartu Telkomsel berupa pulsa 60 ribu untuk paket khusus corporate, sedangkan provider lain langsung dalam bentuk kuota internet 15 GB. 

Untuk bisa mendapatkan bantuan kuota internet, mahasiswa cukup mengisi form kesehatan yang sudah disediakan melalui covid19.unair.ac.id dan diharapkan untuk memperbarui nomor jika sudah tidak aktif digunakan. Menurut Stefanny Elly, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi UNAIR angkatan 2019, berpendapat walau secara fisik UNAIR tidak dekat dengan mahasiswa, tetapi secara online masih memantau kesehatan mahasiswa terkait pandemi. Hal ini terbukti dengan meminta mahasiswa agar sebelumnya mengisi riwayat penyakit, perjalanan, dan kondisi kesehatan yang bersangkutan.

Stefanny menuturkan bantuan kuota internet tersebut menguntungkannya dalam menghemat biaya. “Saya beberapa bulan ini tidak perlu mengeluarkan pulsa internet.” katanya saat diwawancari via Line. 
Dengan kondisi pandemi seperti ini ia menyayangkan dengan jumlah kuota yang diberikan dan keterlambatan dalam penyaluran tiap provider. 

“Sebatas untuk kuliah sangat cukup. Tetapi, kondisi saat ini banyak sekali kebutuhan daring dan kesempatan-kesempatan seperti webinar online yang sayang sekali untuk dilewatkan. Sehingga mahasiswa butuh kuota lebih banyak,” ungkapnya sebagai pengguna provider Telkomsel. 
Ia menambahkan “Harapannya jumlah kuota internet bisa ditambah dan dijadwalkan rutin secara pasti tanggalnya,” tegasnya saat ditanya. 

Hal serupa dirasakan oleh Gretta Dana Christina, mahasiswa Ilmu Komunikasi UNAIR angkatan 2019, mengungkapkan kekecewaan terkait subsidi kuota internet yang dirasa kurang.

“Kuota 15 GB dalam satu bulan kurang, mungkin karena tercampur dengan penggunaan media sosial, dan tethering ke laptop itu banyak sekali kuota yang terbuang,” paparnya sebagai pengguna provider Indosat. “Kita anak Ilmu Komunikasi butuh untuk mencari referensi, seperti gambar untuk mata kuliah Desain Komunikasi Visual, Youtube, referensi jurnal, dan lain-lain,” tambahnya saat diwawancara melalui Line Voice Note. 

Menurutnya bantuan kuota internet ini tidak sebanding dengan tingginya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang berlaku, karena mahasiswa tidak memakai fasilitas kampus selama pandemi Corona. Dia berharap agar pihak UNAIR menaikan jumlah kuota internet menjadi kisaran 20-25 GB. (NKN/WARTA KARSA)